ARTIKEL PRAKTIS " MANAJEMEN KRISIS"

Hallo assalamualaikum teman- teman   semoga hari ini sehat yaa. Baiklah artikel   hari ini saya  tentang " Manajemen Krisis" 
Apa sih yang di namakan manajemen krisis untuk lebih jelasnya simak di bawah ini

●Manajemen krisis adalah upaya organisasi untuk untuk mengatasi krisis. Develin  ( 2007: 1 ) mengatakan " crisis  management is spesial measures  taken  to solve  problems caused by a crisis" pada definisi di atas dapat di artikan  bahwa upaya mengatasi krisis pada dasarnya merupakan proses bertahap ( step by step ) dan melalui rangkaian aktivitas.

 Tujuan dari manajemen krisis adalah untuk menghentikan dampak negatif  dari suatu peristiwa  melalui upaya  persiapan dan penerapan beberapa strategi.

● Proposisi manajemen krisis
Menurut Ascharisa Mettasatya Afrilia dalam (Jurnal Ilmu Sosial Vol. 16 No. 2 2017, hal: 66) krisis diartikan sebagai hal yang negatif. Segala hal yang diakibatkan oleh krisis dianggap selalu meninggalkan jejak kelam dan tidak mampu dibangkitkan. Sedangkan menurut penulis, dari sebuah krisis, bukan tidak mungkin sebuah perusahaan justru akan mendapatkan dobel keuntungan. Hal itu menjadi niscaya yang tentu saja jika melewati syarat tertentu. Syarat yang berupa pengelolaan atau manajemen krisis yang baik. Dobel keuntungan tersebut berupa corporations awareness dan good reputatvions. Corporations awareness merupakan hal yang dapat dijadikan sebagai  citra dari suatu perusahaan.
 Krisis dapat di bedakan  dalam empat tahap di antaranya : 

1. Tahap Prodromal, dimana krisis baru muncul dan belum mempunyai dampak yang luas terhadap citra perusahaan.
Tahap akut, merupakan pola krisis dimana persoalan mulai muncul ke permukaan. Tahap ini terjadi biasanya karena kelengahan manajemen untuk menaggapi 

2. tahap oridromal. Tidak jarang, pihak-pihak yang mewakili kepentingan berbeda memanfaatkan krisis ini secara maksimal.

3. Tahap Kronik, dimana krisis telah berlalu dan yang tertinggal hanyalah puing-puing masalah akibat krisis ini. Jadi tahap ini lebih menyoal bagaimana membersihkan kerusakan-kerusakan akibat krisis.

4. Tahap Resolusi, tahap di mana manajemen harus memulihkan kekuatan agar kembali seperti sediakala hingga dapat melanjutkan aktivitas sebelumnya dengan normal kembali.

● Menerapkan Manajemen Krisis
Sebelum menerapkan manajemen krisis pada suatu perusahaan kita sebagai public relation perlu mengetahui tipe krisis itu sendiri, menurut Claudia Reinhardt dalam Morrisan (2006) : 
Krisis bersifat segera (immediate crisis). Tipe krisis yang paling ditakuti karena terjadi begitu tiba-tiba, tidak terduga dan tidak diharapkan. Tidak ada waktu untuk melakukan riset dan perencanaan. 
Krisis baru muncul (emerging crisis). Tipe krisis ini masih memungkinkan praktisi humas untuk melakukan penelitian dan perencanaan terlebih dahulu, namun krisis dapat meledak jika terlalu lama tidak ditangani. 
Krisis bertahan (sustained crisis). Adalah krisis yang tetap muncul selama berbulan bulan bahkan bertahun-tahun walaupun telah dilakukan upaya terbaik oleh pihak manajemen perusahaan atau organisasi untuk mengatasinya.


● Perencanaan manajemen krisis
Perusahaan sebaiknya selalu memiliki rencana dalam menghadapi krisis dan menghindari keputusan yang justru akan mebuat perusahaan terperosok lebih jauh dalam krisis. Mereka harus tahu skenario terburuk yang akan terjadi dan harus mempunyai contingency plan dalam menghadapinya. Apabila pencegahan krisis tidak berhasil maka menurut enam langkah berikut segera harus di ambil.


Ada  beberapa komponen yang harus diperhatikan dalam perencanaan manajemen krisis menurut Prayudi dalam (Rosalia Dwi P.L, dkk . e-Proceeding of Management : Vol.3, No.2. 2016: 2240) antara lain: 
1. Adanya mekanisme untuk menentukan krisis potensial yang ada dalam perusahaan. Peran manajemen krisis adalah dalam meninjau kembali bidang-bidang kegiatan yang mudah menimbulkan krisis. Dalam hal ini perlu dirancang suatu sistem peringatan dini berupa sistem pelaporan top down dan bottom up. 
Pengidentifikasian khalayak yang 

2. Prosedur yang harus diikuti selama krisis. Biasanya bersifat daftar yang harus dikerjakan, rangkaian langkah-langkah yang harus diikuti pembentukan pusat pengendalian krisis, tim manajemen krisis dan prosedur komunikasi. 

3. Rencana kontingensi untuk melanjutkan aktivitas selama krisis. Berisi berbagai kemungkinan tentang fasilitas alternatif, pelayanan kepada pasar atau konsumen, atau kemungkinan menarik produk. 

4.Pengangkatan dan pelatihan tim manajemen krisis. Pembentukan tim manajemen krisis menggunakan pertimbangan fungsional perusahaan, seperti Public Relations, hukum dan produksi. 

5. Rencana komunikasi krisis. Meliputi siapa saja yang akan ditunjuk menjadi juru bicara dan mengontrol informasi yang harus dikeluarkan agar tidak membingungkan khalayak sasaran, pemilihan media dan penentuan pesan yang akan dikomunikasikan. 

6.  Evaluasi terhadap krisis. Strategi manajemen yang baik setidaknya harus memperhatikan komponen-komponen diatas.

Kesimpulan 
Jadi pembahasan di atas dapat di simpulkan bahwasanya manajemen krisis ialah upaya organisasi dalm mengatasi krisis. Dengan adanya manajemen krisis, maka krisis dapat bisa di selesaikan dengan prosedurnya. Kemudian  setelah membuat prosedur baru itu di terapkan dalam menangani krisis. Setelah itu perencaan dalam maanajemen krisis sebelum mengangani krisis pasti  ada yang namanya perencanaan
 Nah dalam perencanaan ini manajemen krisis akan menganalisis dulu krisis nya dalam bidang apa setelah krisis itu di ketahui,  kemudian baru menangani krisis tersebut.  Dengan adanya manajemen krisis perusahaan maka krisis dapat teratasi dan kemudian perusahaan tersebut bisa menumbuhkan kembali citra dari perusahaannya.

Sumber :
Rahmat kriyantono, Ph. D
Agung Wasea, Jim Macnamara.          2006 . Strategi Public Relations. PT Gramedia Pustaka Utama : Jakarta

Penulis: Sarina wati













Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menyambut Bulan Suci Ramadhan 2020 di Tengah Situasi Virus Corona

Menangani krisis isu susu dancow mengandung lemak babi